Rabu, 08 Juni 2011

HEAVEN AT THE END OF CELEBES


Pasirnya yang putih dan lembut sangat menggoda. Dengan kaki telanjang pada sore yang hangat menapaki bibir pantai. Bukan hanya putih, bersih, pasir di sini sangat lembut dan mengeluarkan aroma khas pantai. Rasanya seperti berada di sebuah sisi lain dari bumi.

Bila di banyak pantai karang dan bebatuan kerap menganggu keluasan pandangan kita, tidak di Tanjung Bira. Seperti pagar yang tertib dan tahu diri, batu karang berjajar di sisi ujung kiri pantai, berdiri tegak, kokoh. Tata letak yang jarang kita temui seolah tahu betul bagaimana pantai ini harus memanjakan manusia. Jadilah kita hanya menjejakkan kaki di kelembutan pasir dan menghadapi laut layaknya kolam tak berbatas.

Benar saja, rasanya pantai dengan karang di kaki umumnya tidak disukai para wisatawan. Sulit pula untuk berenang. Sungguh Pantai di ujung Sulawesi Selatan ini memberikan pesonanya sendiri.

Bila tidak ingin berlama-lama berdiri memandangi indahnya pantai, cobalah terjun ke dalam air yang jernih luar biasa, selami ayunan ombak yang tenang perlahan-lahan dan kecipak tubuh kita. Percayalah, berada di dalamnya membuat kita tidak ingin beranjak.

Aroma pantai yang sejuk, langit yang indah, biru laut dan putihnya pasir pasti menggoda siapa pun untuk mengapungkan diri mengikuti gelombang dan mata angin. Begitu pun saya. Dengan ban bekas yang disewakan saya terapung mengikuti arus. Sayang waktu sangat cepat berlalu, hari semakin gelap. Saya pun harus beranjak meninggalkan pantai untuk membersihkan diri dan meninggalkan keasyikan tak berperi.

BAGAIMANA MENUJU TANJUNG BIRA???

Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

Perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira bisa ditempuh dengan waktu empat sampai lima jam. Untuk menuju kesana, anda dapat memilih kendaraan rental (sewa), atau kendaraan umum yang tersedia di Malengkeri (Kota Makassar). Dari terminal ini bisa naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira.

Di kawasan wisata Tanjung Bira angkutan umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif sekitar Rp500.000-600.000.

Berdirilah di bibir Pantai Bira, di kaki langit tampak ada sesuatu seperti semut berarak. Garis melintang berwarna hijau itu bukan semut berarak ternyata, melainkan Pulau Kambing. Pulau yang bentuknya memanjang ini sangat seksi untuk hanya dilihat dari peta.

Untuk mencapai ke pulau Kambing, para nelayan menyediakan penyeberangan dengan frekuensi dua sampai tiga kali dalam sehari. Ongkosnya terbilang murah. Satu feri disewakan seharga Rp250.000 dengan kapasitas penumpang 8-10 orang. Artinya, satu orang hanya mengeluarkan ongkos minimal Rp25.000.

APA YANG BISA DINIKMATI DI PULAU KAMBING???

Nemo, pasir putih, snorkeling, diving, bakar ikan, semua bisa dilakukan di pulau ini. Nama Tanjung Bira memang kurang popular dibandingkan dengan Bali, Lombok, atau Raja Ampat. Tetapi birunya alam Bulukumba tidak kalah seksi dengan pantai-pantai berpasir putih di Indonesia.

Senin, 30 Mei 2011

DIA BUKAN UNTUK UMUM

KEREMPENG SI PEMBAWA KEHIDUPAN

"DATANGMA....
NASI KUNING....
KUE....KUE....
JANGAN CARI AKU YAH....."!!!


Teriakan-teriakan seperti diataslah yang membangunkanku dari tidur yang lelap.memang agak berisik dan mengganggu dipagi hari apalagi aku biasa tidur agak larut malam.

Dengan penuh semangat, dia mengayuh sepeda buntutnya sambil terus mengulang teriakannya. Erna (biasanya di panggil kerempeng ma nag asrama)janda beranak dua (ayo sapa yang mau...)adalah penjaja makanan keliling. jualannya macam-macam ada nasi kuning/goreng, songkolo, donat, putu cangkir, puding, dan masih banyak lagi.

Jujur masakannya memang kurang enak (rasa bukanlah segalanya). tapi kemudahan kemudahan yang diberikan oleh kerempeng membuat dagangannya sold out. berbagai macam fitur disediakan untuk memanjakan pelanggannya, termasuk fitur kredit dengan bunga 0% hehehee... selain kredit dengan 0% jangka waktu jatuh temponyapun tidak ditentukan.

Tapi yang membuatku bangga dan kagum sama dia yaitu ketegarannya dalam menjalani kehidupannya, dengan hanya seorang diri dia menghidupi kedua buah hatinya.

tetaplah lantangkan suaramu...


Minggu, 29 Mei 2011

POTRET SURGA









Asrama oh Asramaku....


Berkapasitas 30 orang, sebuah bangunan tua dan bersejarah yang terletak di jalan baji iman No. 60 makassar diatas tanah seluas 1/2 hektar yang dihibahkan oleh seorang dermawan yang baik hati(Alm dari ayah handa Andi Risman Hakim). Asrama Pusat Putera (ASPURA) IPMAH bulukumba menjadi sentral aktivitas mahsiswa yang berasal dari kota pembuat perahu Phinisi yang melegenda.Dibangun sekitar tahun 1970-an ASPURA telah memberikan sebuah kontribusi nyata yang tidak ternilai buat generasi penerus bangsa.

Tinggal di tempat ini sekitar 3 tahun yang lalu. saat itu seniorku dikampus K'Dhidi mengajakku tinggal disini setelah sebelumnya ngekost di sekitar kampus. akupun langung mengiyakannya tanpa pikir panjang. mengingat biaya masuknya cukup bersahabat (waktu itu cuma Rp. 500.000)yang bisa dinikmati sampai kita selesai (selesainya jngan lebih dari 8 taun.hehehe)dan iuran perbulannya cuma Rp. 10.000 (itupun ditagih saat uang kas abis. intinya berproses disini cukuplah menyenangkan...

Namun seiring dengan berjalannya waktu,kondisi bangunan Asrama Pusat Putera (ASPURA) IPMAH bulukumba sangatlah memprihatinkan,dinding yang rusak, atap bocor, pagar yang roboh adalah pemandangan yang kurang enak di pandang di lingkungan tersebut,serta berbagai fasilitas yang sudah tak layak pakai.

berbagai cara telah dilakukan pengurus Asrama Pusat Putera (ASPURA) IPMAH bulukumba. dari memasukkan proposal permohonan renovasi, hingga usaha-usaha lain yang halal pastinya.

Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah daerah Bulukumba membuat keadaan asrama tambah memprihatinkan. Namun, terpilihnya Bupati Bulukumba yang baru memberikan sebuah harapan baru dan semangat baru....

selamat berjuang wahai teman-teman semoga niat muliamu terkabulkan...
AMIN...

Rabu, 25 Mei 2011

HIdup???


di kamar yang gelap merasa sendiri, hampa, hidup tanpa tujuan, pikiran kacau. selalu memaksa aku berpikir dan bertanya apa sebenarnya tujuan hidup??? karna selama ini aku tak pernah merasa benar-benar hidup. berjalan tanpa tujuan.terkadang terlintas dipikiran mati lebih baik dari pada hidup seperti ini..